Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa

Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa - Hallo sahabat askep, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa
link : Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa

Baca juga


Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut sebagai abortus sedangkan perdarahan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dengan kehamilan tua adalah 22 minggu mengingat kemungkinan hidup janin diluar uterus .
Perdarahan antepartum biasanya berbatas pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu tapi tidak jarang terjadi pula pada usia kandungan kurang dari 22 minggu dengan patologis yang sama. Perdarahan saat kehamilan setelah 22 minggu biasanya lebih berbahaya dan lebih banyak daripada kehamilan sebelum 22 minggu . Oleh karena itu perlu penanganan yang cukup berbeda . Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan serviks biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada setiap perdarahan anterpartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta.
Perdarahan anterpartum yang bersumber dari kelainan plasenta yang secara klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialah plasenta previa dan solusio plasenta serta perdarahan yang belum jelas sumbernya . Perdarahan anterpartum terjadi kira-kira 3 % dari semua persalinan yang terbagi atas plasenta previa , solusio plasenta dan perdarahan yang belum jelas penyebabnya.
Pada umumnya penderita mengalami perdarahan pada triwulan tiga atau setelah usia kehamilan , namun beberapa penderita mengalami perdarahan sedikit-sedikit kemungkinan tidak akan tergesa-gesa datang untuk mendapatkan pertolongan karena disangka sebagai tanda permulaan persalinan biasa. Baru setelah perdarahan yang berlangsung banyak , mereka datang untuk mendapatkan pertolongan.
Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 22 minggu yang lebih banyak pada permulaan persalinan biasanya harus lebih dianggap sebagai perdarahan anterpartum apapun penyebabnya , penderita harus segera dibawah ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah dan operasi . Perdarahan anterpartum diharapkan penanganan yang adekuat dan cepat dari segi medisnya maupun dari aspek keperawatannya yang sangat membantu dalam penyelamatan ibu dan janinnya.
B.     Tujuan
1. Tujuan Umum
    Mampu menerapkan asuhan keperawatan klien dengan plasenta previa
2. Tujuan Khusus
a.       Dapat melakukan pengkajian secara langsung pada klien plasenta previa.
b.      Dapat merumuskan masalah dan membuat diagnosa keperawatan pada klien   plasenta previa.
c.       Dapat membuat perencanaan pada klien plasenta previa.
d.      Mampu melaksanakan tindakan keperawatan dan mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada klien plasenta previa. 
























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Menurut FK. UNPAD. 1996, plasenta previa adalah plasenta yang implantasinya tidak normal, rendah sekali sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium interna.
Menurut Cuningham, dkk (1995), plasenta previa adalah suatu keadaan di mana jaringan plasenta tidak tertanam dalam korpus uteri tetapi terletak sangat dekat atau pada ostium internum.

B.     Klasifikasi
1.      plasenta previa totalis
2.      plasenta previa parsialis
3.      plasenta previa marginalis
4.      plasenta letak rendah

C.     Etiologi
Menurut Kloosterman (1973), frekuensi plasenta previa pada primigravida yang berumur > 35 tahun kira – kira 10 kali lebih sering dibandingkan dengan primigravida yang berumur < 25 tahun. Dan begitu juga  pada grande multippara plasenta sering terjadi pada umur > 35 tahun dibandingkan umur < 25 tahun.
Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya adalah mencakup:
1. Perdarahan (hemorrhaging)
2. Usia lebih dari 35 tahun
3. Multiparitas
4. Pengobatan infertilitas
5. Multiple gestation
6. Erythroblastosis
7. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya
8. Keguguran berulang
9. Status sosial ekonomi yang rendah
10. Jarak antar kehamilan yang pendek
11. Merokok
Menurut Hanafiah (2004) klasifikasi plasenta previa dapat dibedakan menjadi 4
derajat yaitu:
a. Total bila menutup seluruh serviks
b. Partial bila menutup sebagian serviks
c. Lateral bila menutup 75% (bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup
    oleh plasenta).
d. Marginal bila menutup 30% (bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
    pembukaan jalan lahir).

D. Patofisiologi
http://3.bp.blogspot.com/_VyE64w005-o/TUY91Meyp_I/AAAAAAAAALQ/emF-X747xcE/s1600/untitled.bmp



E. Tanda dan gejala
Menururt FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah:
a. Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang
b. Darah biasanya berwarna merah segar.
c. Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.
d. Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak janin.
e. Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali
bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent
bleeding) biasanya lebih banyak.

F.    Gambaran klinik
Perdarahan tanpa alas an dan tanpa nyeri merupakan gejala utaama dan pertama dari plasenta previa yang biasanya darahnya berwarna merah segar. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa.
Turunnya bagian terbawah janin ke dalam pintu atas panggul akan terhalang sehingga kepalanya akan didapatkan belum masuk ke dalam PAP dan tidak jarang terjadi kelainan letak, seperti llentak lintang atau letak sungsang.

G.     Pemeriksaan diagnostik
1.      pemeriksaan USG
2.      pemeriksaan dalam hanya dilakukan apabila sudah dilakukan persiapan SC.
3.      laboratorium, contoh : darah lengkap.

H.    Komplikasi
1.      prolap tali pusat
2.      perdarahan post partum
3.      infeksi karena perdarahan berlebih
4.      bayi prematur / lahir mati

G.    Penatalaksanaan
1.      Penanganan Aktif
Kehamilan segera diakhiri sebelum terjadi perdarahan yang memebawa maut,    contoh melakukan SC.

2.      Penanganan Pasif
Kehamilannya tidak segera diakhiri karena perdarahannya tidak berbahaya walaupun  janinnya masih premature (Johnson dan Macafee, 1945)
3.      Pengobatan Ekspektatif
a.              Ibu dirawat bedrest sampai berat anak ditaksir telah mencapai 2500 gram atau ± 37 minggu sehingga kehamilan bias diakhiri.
b.             Prinsip dasar penangannya adalah transfuse darah dan operasi
c.              Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi.


























KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
        a.  Pengumpulan data
 1)   Anamnesa
a)    Identitas klien: Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medicalrecord dll.
b)   Keluhan utama : Gejala pertama; perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu/trimester III.
1.        Sifat perdarahan; tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang
2.        Sebab perdarahan; placenta dan pembuluh darah yang robek; terbentuknya SBR, terbukanya osteum/ manspulasi intravaginal/rectal.
3.        Sedikit banyaknya perdarahan; tergantung besar atau kecilnya robekan pembuluh darah dan placenta.
c)  Inspeksi
1.        Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau sedikit.
2.        Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia.
d)  Palpasi abdomen
1.        Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah.
2.        Sering dijumpai kesalahan letak 
3.        Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya kepala masih goyang/floating
2)      Riwayat Kesehatan
        a)    Riwayat Obstetri
   Memberikan imformasi yang penting mengenai kehamilan  seelumnyaagar  perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilansekarang. Riwayat obstetri meliputi:
1.              Gravida, para abortus, dan anak hidup (GPAH)
2.              Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
3.             Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan
4.              Jenis anetesi dan kesulitan persalinan
5.             Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan perdarahan.
6.              Komplikasi pada bayi
7.              Rencana menyusui bayi
     b)   Riwayat mensturasi
Riwayat yang lengkap di perlukan untuk menetukan taksiran persalinan(TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPHt dapat digunakan rumus naegle, yaitu hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.
    c)    Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, ataukeduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut pada kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual pada janin.
    d)     Riwayat penyakit dan operasi:
Kondisi kronis seperti dibetes melitus, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu, adanya riwayat infeksi, prosedur operasi, dan trauma pada persalinan sebelumnya harus di dokumentasikan
    3)   Pemeriksaan fisik
   a)  Umum
Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil:
  (1)   Rambut dan kulit
a.         Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea nigra.
b.        Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha.
c.         Laju pertumbuhan rambut berkurang.Wajah
(2)   Mata : pucat, anemis
(3)   Hidung
(4)   Gigi dan mulut
(5)   Leher
(6)   Buah dada / payudara
a.     Peningkatan pigmentasi areola putting susu
b.     Bertambahnya ukuran dan noduler
(7)   Jantung dan paru
a.    Volume darah meningkat
b.    Peningkatan frekuensi nadi
c.    Penurunan resistensi pembuluh darah sistemik dan pembulu darah pulmonal.
d.   Terjadi hiperventilasi selama kehamilan.
e.    Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan nafas.
f.     Diafragma meningga.
g.    Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada.
(8)   Abdomen
a.     Menentukan letak janin
b.     Menentukan tinggi fundus uteri
(9)   Vagina
a.    Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda Chandwick)
b.    Hipertropi epithelium
(10)  System musculoskeletal
a.      Persendian tulang pinggul yang mengendur
b.         Gaya berjalan yang canggung
c.          Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan    diastasis rectal
b)      Khusus
(1)   Tinggi fundus uteri
(2)   Posisi dan persentasi janin
(3)   Panggul dan janin lahir
(4)   Denyut jantung janin

2.   Diagnosa keperawatan
a.   Penurunan cardiac out put berhubungan dengan perdarahan dalam jumlah yang besar.
b.    Ansietas yang berhubungan dengan perdarahan kurangnya pengetahuan mengenai efek perdarahan dan menejemennya.
c.    Resiko tinggi cedera (janin) b/d Hipoksia jaringan / organ, profil darah abnormal, kerusakan system imun.



3.   Rencana keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1
Penurunan kardiak output berhubungan dengan perdarahan dalam jumlah yang besar
Setelah dilakukkanya tindakan keperawatan 2 X 24 jam diharapkan penurunan kardiak output tidak terjadi atau teratasi dengan kriteria hasil :
o  Volume darah intravaskuler dan kardiak output dapat diperbaiki sampai nadi, tekanan darah, nilai hemodinamik, serta nilai laboratorium menunjukkan tanda normal
1.    Kaji dan catat TTV, TD serta jumlah perdarahan.

2.    Bantu pemberian pelayanan kesehatan atau mulai sarankan terapi cairan IV atau terapi transfusi darah sesuai kebutuhan.
Pengkajian yang akurat mengenai status hemodinamik merupakan dasar untuk perencanaan, intervensi, evaluasi.
Memperbaiki volume vaskuler membutuhkan terapi IV dan intervensi farmakologi. Kehilangan volume darah harus diperbaiki untuk mencegah komplikasi seperti infeksi, gangguan janin dan gangguan vital ibu hamil.
2
Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan efek perdarahan dan manejemennya.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 diharapkan ansietas dapat berkurang dengan kriteria hasil :
1.    Pasangan dapat mengungkapkan harapannya dengan kata-kata tentang manajemen yang sudah direncanakan, sehingga dapat mengurangi kecemasan pasangan.
1.    Terapi bersama pasangan dan menyatakan perasaan.
2.    Menentukan tingkat pemahaman pasangan tentang situasi dan manajemen yang sudah direncanakan.
3.    Berikan pasangan informasi tentang manajemen yang sudah direncanakan.
Kehadiran perawat dan pemahaman secara empati merupakan alat terapi yang potensial untuk mempersiapkan pasangan untuk menanggulangi situasi yang tidak diharapkan.
Hal yang diberikan perawat akan memperkuat penjelasan dokter dan untuk memberitahu dokter jika ada penjelasan yang penting.
Pendidikan pasien yang diberikan merupakan cara yang efektif mencegah dan menurunkan rasa cemas. Pengetahuan akan mengurangi ketakutan akan ha-hal yang tidak diketahui.
3.
Resiko tinggi cedera (janin) b/d hipoksia jaringan/ organ,profil darah abnormal,kerusakan system imun.
Kriteria evaluasi :
Menunjukkan profil darah dengan hitung SDP, Hb, dan pemeriksaan koagulasi DBN normal.
1.    Kaji jumlah darah yang hilang. Pantau tanda/gejala syok






2.    Catat suhu, hitung SDP, dan bau serta warna rabas vagina, dapatkan kultur bila dibutuhkan.
3.    Catat masukan/haluaran urin. Catat berat jenis urin.
4.    Berikan heparin, bila diindikasikan








5.    Berikan antibiotic secara parenteral
Hemoragi berlebihan dan menetap dapat mengancam hidup klien atau mengakibatkan infeksi pascapartum, anemia pascapartum, KID, gagal ginjal, atau nekrosis hipofisis yang disebabkan oleh hipoksia jaringan dan malnutrisi.
Kehilangan darah berlebihan dengan penurunan Hb meningkatkan risiko klien untuk terkena infeksi.
Penurunan perfusi ginjal mengakibatkan penurunan haluaran urin.
Heparin dapat digunakan pada KID di kasus kematian janin, atau kematian satu janin pada kehamilan multiple, atau untukmemblok siklus pembekuan dengan melindungi factor-faktor pembekuan dan menurunkan hemoragi sampai terjadi perbaikan pembedahan
Mungkin diindikasikan untuk mencegah atau meminimalkan infeksi.























BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S
DENGAN PLASENTA PREVIA
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD PRABUMULIH

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
    Nama                                : Ny. S                                   
    Umur                                 : 28 Tahun                              
    Agama                              : Islam
    Pendidikan                        : SMP
    Pekerjaan                          : Ibu Rumah Tangga
    Alamat                              : Karang Rajo No 3
    Suku/Bangsa                     : WNI
    Tanggal Masuk RS           : 28 Oktober 2013 pukul 12.00 WIB
    Tanggal Pengkajian           : 28 oktober 2013 pukul 12.15 WIB
    Ruangan                            : IGD Prabumulih
    Diagnosa Medis                : Plasenta Previa

   Nama suami                       : Tn. J
   Umur                                  : 30 Tahun
   Pendidikan                         : SMP
   Pekerjaan                           : Wiraswasta
   Alamat                               : Karang Rajo No 3
   Suku/Bangsa                      : WNI

B. RIWAYAT KESEHATAN
    1. Keluhan Utama
        Klien mengatatakan keluar darah dari vaginanya
   .2. Tanda-tanda inpartu
a.         Kontraksi                : Tidak Ada
b.        Frekuensi                : -
c.         Lamanya                 : -
Pengeluaran pervaginam
a.         Darah+lendir          : -
b.        Darah                      :  Ada .
Jumlah                    : Sedikit
Warna                     :  Coklat
c.         Air Ketuban            : +
3.      Riwayat Kehamilan Sekarang
a.         G=1 P=0 A=0
b.        HPHT                     :16-02-2013
c.         Usia Kehamilan      : 32 Minggu
d.        Taksiran partus       : 23-11-2013
e.         Masalah selama kehamilan sekarang          :
Klien mengatakan terkadang terdapat sedikit darah di celana dalamnya
f.         Pemakaian obat-obatan                              : -
4.      Pergerakan anak
Usia kehamilan            : 20 minggu
5.      Frekuensi gerakan anak/24 Jam          : <10 kali
6.      Diet
Pola makan                                          : 3x/hari
Komposisi makanan                            : Nasi ,sayur ,lauk pauk
Perubahan makan yang dialami          : Selama hamil klian makan sering nambah
7.      Eliminasi
Pola eliminasi BAB                            : 1-2x/hari
Karakteristik                                       : Lunak terkadang keras
Pola eliminasi BAK                            : 6-7x/hari
Karekteristik                                       : Kuning (urin)
8.      Aktivitas sehari-hari                           :
Klien adalah seorang ibu rumah tangga ,sehari - hari mengurusi rumah dan suaminya
Personal hygiene                                 : Klien tampak cukup bersih
9.      Pola istirahat/tidur                               : Klien tidur 7-8 jam/hari
10.     Seksualitas                                          :
Akhir –akhir menjelang 8 bulan dan perut   semakin  membesar aktivitas seksual jarang dilakukan
11.  Kontrasepsi                                         : -
12.  Imunisasi I                                          :  April 2013
Imunisasi II                                         :  Mei 2013
13.  Riwayat Alergi                                    : -
14.  Riwayat operasi                                  : -
C. RIWAYAT MENSTRUASI
1. Menerche                                              : umur 14 Tahun
2.Teratur/tidak teratur                               : teratur
3.Siklus                                                     : 28 hari
4.Lamanya                                                            : 6-7 hari
5.Banyaknya                                             : 1-2 pembalut/hari
6.Sifat darah                                             : Amis dan kental
7.Dismenorrhoe                                         : Ada namun tidak mengganggu aktivitas
D. RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK YANG PERNAH DIDERITA
1. Hipertensi                                              : Tidak Ada
2. Jantung                                                  : Tidak Ada
3. Ginjal                                                    : Tidak Ada
4. Hepatitis                                                : Tidak Ada
5. DM                                                        : Tidak Ada
6. Epilepsi                                                 : Tidak Ada
7.Asma/TB paru                                        : Tidak Ada
F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Hipertensi                                              : Tidak Ada
2. Jantung                                                  : Tidak Ada
3. Ginjal                                                    : Tidak Ada
4. Hepatitis                                                : Tidak Ada
5. Riwayat gemeli                                     : Tidak Ada
6.Asma                                                      : Tidak Ada
G. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Tekanan darah                                           : 140/100 mmHg
Denyut nadi                                              : 90x/menit
Pernafasan                                                 : 28x/menit
Suhu                                                          : 36,5 C
BB sebelum hamil                                     : 52 kg
BB setelah hamil                                       : 64 kg
TB                                                             : 162 cm
Wajah
Bentuk                                                       : Simetris
Oedema                                                     : Tidak Ada
Cloasma                                                     : Tidak Ada
Gravidarum                                               : -
Mata
Bentuk                                                       : Bulat;simetris
Oedema                                                     : Tidak Ada
Conjungtiva                                               : Non anemis
Sclera                                                         : Isokor
Hidung
Bentuk                                                       : Simetris
Perdarahan                                                            : Tidak Ada
Polip                                                          : Tidak Ada
Sinusitis                                                     : Tidak Ada
Mulut
Bentuk                                                       : Simetris
Warna                                                        : Hitam
Kelembaban                                              : Cukup
Hipersaliva                                                : Tidak
Gigi caries                                                 : Ada
Leher
Pembesaran kelenjar typoid                      : -
Peningkatan JVP                                       : -
Dada
Payudara
Bentuk payudara                                       : Simetris
Puting susu                                                : menonjol
Hiperpigmentasi                                        : +
Kebersihan                                                            : cukup
Benjolan abnormal                                    : tidak ada
Kolostrum                                                 : -
Paru-paru
Inspeksi                                                     : terdapat pergerakan diafragma
Palpasi                                                       : -
Perkusi                                                       : -
Auskultasi                                                 : normal
Jantung
Palpasi                                                       : -
Perkusi                                                       : -
Auskultasi                                                 : terdengar suara jantung 1 dan 2
Abdomen
Besar perut sesuai dengan usia kehamilan: Sesuai
Bekas Luka Operasi                                  : Tidak Ada
Striae                                                         : Ada
Leopold I                                                  : tinggi fundus uteri  22 cm
Leopold II                                                  :
Punggung  janin terletak di uterus posisi dekstra
Leopold III                                                 : Presentasi plasenta
Leopold IV                                                 : bagian terntdah janin  /5
Genitalia
Vulva dan vagina
Varises                                                      : -
Luka                                                          : -
Kemerahan                                                : -
Nyeri                                                         : +
Kebersiaha            n                                              : Cukup
Perineum
Luka Parut                                                            : -
Pemeriksaan Dalam
Posisi Plasenta dibagian bawah
Ekstremitas
Aksila
Pembesaran kelenjar                                  : -
Ekstremitas atas
Oedema tangan/jari                                   : -
Ekstremitas bawah
Oedema Kaki                                            : +
Varises                                                      : -
H. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Rasa cemas,tegang                                : Klien cemas dengan kondisinya sekarang
2. Konsep Diri                                           :
    Klien menyadari tentang kondisinya yang tidak memungkinkan melahirkan normal
3.Mekanisme Koping                                 :
   Klien selalu berdoa dan shalat ketika menghadapi masalah dalam hidupnya
4.      Support sistem                                                : Suami klien selalu berada disampingnya
I.       ANALISA DATA
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS :
Klien mengatakan sudah  ada  darah  keluar kemaluannya

DO:
-Tampak bercak darah di celana dalam klien
-TD  : 140/90 mmHg
-Nadi : 90x/menit
-RR : 28x/menit

 Ruptur plasenta


 


Perdarahan sedang
Penurunan cardiac out put.

2.
DS:
Klien mengatakan cemas dengan keadaannya
DO:
-Klien tampak cemas
-Klien berkeringat
TD: 140/90 mmHg
Perdarahan


 
Umur kehamilan belum mencapai usia partus


 
ansietas
Ansietas yang berhubungan.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1. Penurunan Cardiac output berhubungan dengan perdarahan
 2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang keadaannya

III. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1
Penurunan kardiak output berhubungan dengan perdarahan
Setelah dilakukkanya tindakan keperawatan
.. X 24 jam diharapkan penurunan kardiak output tidak terjadi atau teratasi dengan kriteria hasil :
a.Volume darah intravaskuler dan kardiak output dapat diperbaiki sampai nadi, tekanan darah, nilai hemodinamik, serta nilai laboratorium menunjukkan tanda normal
1.    Kaji dan catat TTV, TD serta jumlah perdarahan.

2.    Bantu pemberian pelayanan kesehatan atau mulai sarankan terapi cairan IV atau terapi transfusi darah sesuai kebutuhan.
1.Pengkajian yang akurat mengenai status hemodinamik merupakan dasar untuk perencanaan, intervensi, evaluasi.
2.Memperbaiki volume vaskuler membutuhkan terapi IV dan intervensi farmakologi. Kehilangan volume darah harus diperbaiki untuk mencegah komplikasi seperti infeksi, gangguan janin dan gangguan vital ibu hamil.
2
Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang keadaanya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  x 24 diharapkan ansietas dapat berkurang dengan kriteria hasil :
1.    Pasangan dapat mengungkapkan harapannya dengan kata-kata tentang manajemen yang sudah direncanakan, sehingga dapat mengurangi kecemasan pasangan.
1.    Terapi bersama pasangan dan menyatakan perasaan.
2.    Menentukan tingkat pemahaman pasangan tentang situasi dan manajemen yang sudah direncanakan.
3.    Berikan pasangan informasi tentang manajemen yang sudah direncanakan.
1.Kehadiran perawat dan pemahaman secara empati merupakan alat terapi yang potensial untuk mempersiapkan pasangan untuk menanggulangi situasi yang tidak diharapkan.
2.Hal yang diberikan perawat akan memperkuat penjelasan dokter dan untuk memberitahu dokter jika ada penjelasan yang penting.
3.Pendidikan pasien yang diberikan merupakan cara yang efektif mencegah dan menurunkan rasa cemas. Pengetahuan akan mengurangi ketakutan akan ha-hal yang tidak diketahui.



















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Perdarahan yang salah satunya disebabkan oleh plasenta previa, dapat menyebabkan kesakitan atau kematian baik pada ibu maupun pada janinnya. Faktor resiko yang juga penting dalam terjadinya plasenta previa adalah kehamilan setelah menjalani seksio sebelumnya ,kejadian plasenta previa meningkat 1% pada kehamilan dengan riwayat seksio.
Kematian ibu disebabkan karena perdarahan uterus atau karena DIC (Disseminated Intravascular Coagulopathy). Sedangkan morbiditas/ kesakitan ibu dapat disebabkan karena komplikasi tindakan seksio sesarea seperti infeksi saluran kencing, pneumonia post operatif dan meskipun jarang dapat terjadi embolisasi cairan amnion (Hanafiah, 2004).
Terhadap janin, plasenta previa meningkatkan insiden kelainan kongenital dan pertumbuhan janin terganggu sehingga bayi yang dilahirkan memiliki berat yang kurang dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang tidak menderita plasenta previa. Risiko kematian neonatal juga meningkat pada bayi dengan plasenta previa (Hanafiah, 2004).

B.    Saran
1.  Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan keperawatan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.   Bagi petugas Kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education dalam perawatan luka perineum untuk mencegah infeksi







DAFTAR PUSTAKA

                  Bobak M.I dkk 2004 Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta PT Buku Kedokteran EGC
            Doenges M, Dkk, 1999 Rencana Asuhan Keperawatan; Edisi Ke Tiga, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta,
Farer H, 2001 Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta PT Buku Kedokteran
                  Mansjoer Dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi Ketiga Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI Jakarta
\



Demikianlah Artikel Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa

Sekianlah artikel Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Asuhan Keperawatan pada klien dengan Plasenta Previa dengan alamat link https://askep-nursing.blogspot.com/2013/12/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar