Jenis-Jenis Kontrasepsi

Jenis-Jenis Kontrasepsi - Hallo sahabat askep, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jenis-Jenis Kontrasepsi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Perawat, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jenis-Jenis Kontrasepsi
link : Jenis-Jenis Kontrasepsi

Baca juga


Jenis-Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. (Prawirorahardjo, 2006)

Jenis metode KB pasca persalinan
  1. Non hormonal
  1. Metode Amenore Laktasi (MAL)
  2. Kondom
  3. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
  4. Kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi)
  1. Hormonal
  1. Progestin : pil, injeksi dan implan
  2. Kombinasi : pil dan injeksi

NON-HORMONAL
  1. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman apa pun lainnya. Syarat untuk dapat menggunakan: Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif bila pemberian lebih dari 8 kali sehari.
Cara kerja: Penundaan/ penekanan ovulasi
Efek samping: Tidak ada

Keuntungan kontrasespsi :
  1. Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pascapersalinan).
  2. Segera efektif.
  3. Tidak mengganggu senggama.
  4. Tidak ada efek samping secara sistemik.
  5. Tidak perlu pengawasan medis.
  6. Tidak perlu obat atau alat.
  7. Tidak berbiaya.
Keuntungan non kontrasepsi :
  1. Untuk Bayi:
  1. Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan lewat ASI)
  2. Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal
  3. Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai
  1. Untuk Ibu:
  1. Mengurangi pendarahan pascapersalinan
  2. Mengurangi risiko anemia
  3. Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
Keterbatas MAL :
  1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.
  2. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.
  3. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.
  4. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS

  1. Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama.

Cara kerja :
  1. Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.
  2. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil)
Keuntungan kontrasepsi :
  1. Efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar
  2. Tidak mengganggu produksi ASI
  3. Tidak mengganggu kesehatan klien
  4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik
  5. Murah dan dapat dibeli secara umum
  6. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
  7. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
Keuntungan non kontrasepsi :
  1. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks)
  2. Mencegah penularan IMS, HIV
  3. Memberi dorongan kepada suami untuk ikit ber-KB
  4. Mencegah ejakulasi dini
  5. Saling berinteraksi sesama pasangan
  6. Mencegah imuno infertilitas
Keterbatasan kondom :
  1. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
  2. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
  3. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
  4. Malu membeli kondom di tempat umum
  5. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah

  1. AKDR
Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak
Cara kerja :
Mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi.

Keuntungan kontrasepsi :
  1. Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 –0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
  2. Dapat efektif segera setelah pemasangan
  3. Metode jangka panjang
  4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
  5. Tidak mempengaruhi  hubungan  sosial
  6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu  takut untuk hamil
  7. Tidak ada efek samping hormonal
  8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
  9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
  10. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
  11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
  12. Membantu mencegah kehamilan ektopik
Keterbatasan :
  1. Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
  2. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
  3. Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis
  4. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
  5. Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.

  1. Kontrasepsi mantap (Tubektomi dan vasektomi)
TUBEKTOMI
Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

Waktu penggunaan :
  1. Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan
  2. Dapat dilakukan segera setelah persalinan atau setelah operasi sesar
  3. Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah persalinan, ditunda 4-6 minggu.
Manfaat kontrasepsi :
  1. Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
  2. Tidak mempengaruhi proses menyusui
  3. Tidak bergantung pada faktor sanggama
  4. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius.
  5. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
  6. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Manfaat non kontrasepsi :
  1. Berkurangnya risiko kanker ovarium
Keterbatasan :
  1. Harus dipertimbangkan sifat permanen kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi)
  2. Dilakukan oleh dokter yang terlatih

VASEKTOMI
Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.

Jenis :
  1. Insisi
  2. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Waktu : Bisa dilakukan kapan saja

Keuntungan :
  1. Efektivitas tinggi 99,6-99,8%
  2. Sangat aman, tidak ditemukan efek samping  jangka panjang
  3. Morbiditas dan mortalitas jarang
  4. Hanya sekali aplikasi dan efektif dalam jangka panjang
  5. Tinggi tingkat rasio efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrasepsi
Keterbatasan vasektomi :
  1. Tidak efektif segera, WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah prosedur (kurang lebih 20 kali ejakulasi)
  2. Teknik tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi perdarahan dan nyeri dibandingkan teknik insisi

HORMONAL
  1. Hormon progestin
Hormon Progestin adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin, yaitu bahan tiruan dari progesteron
Jenis : pil, injeksi/suntikan, implan

PIL PROGESTIN

Keuntungan :
  1. Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05-5 kehamilan / 100 perempuan  dalam 1 tahun pertama)
  2. Tidak diperlukan pemeriksaan panggul
  3. Tidak mempengaruhi  ASI
  4. Tidak mengganggu hubungan seksual
  5. Kembalinya fertilitas segera jika pemakaian dihentikan
  6. Mudah digunakan dan nyaman
  7. Efek samping kecil
Keterbatasan :
  1. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
  2. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
  3. Risiko kehamilan ektopik, tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil
  4. Efektifitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat epilepsi
  5. Tidak mencegah IMS

INJEKSI PROGESTIN

Keuntungan :
  1. Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
  2. Pencegahan kehamilan jangka panjang
  3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri
  4. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
  5. Tidak mempengaruhi ASI
  6. Sedikit efek samping
  7. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
  8. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
  9. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
  10. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
  11. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicle cell)
Keterbatasan :
  1. Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali sesuai jadwal suntikan)
  2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
  3. Tidak mencegah IMS
  4. Terlambat kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian

IMPLAN PROGESTIN
Implan adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik silikon polidimetri

Keuntungan kontrasepsi:
  1. Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1,0 kehamilan per 100 perempuan)
  2. Daya guna tinggi.
  3. Perlindungan jangka panjang(sampai 5 tahun).
  4. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
  5. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
  6. Bebas dari pengaryh estrogen.
  7. Tidak mengganggu kegiatan sanggama.
  8. Tidak mengganggu ASI.
Keuntungan nonkontrasepsi :
  1.  Menguranginyeri haid.
  2. Mengurangi jumlah darah haid.
  3. Mengurangi/memperbaiki anemia.
  4. Melindungi terjadinya kanker endometrium.
  5. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
  6. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
  7. Menurunkan angka kejadian endometriosis.
Keterbatasan :
  1. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
  2. Tidak mencegah infeksi menular seksual
  3. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
  4. Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberkulosis atau obat epilepsi

  1. Hormon kombinasi
Hormon Kombinasi adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan kombinasi hormon mengandung hormon esterogen dan progesteron
Jenis : pil , injeksi/suntikan

PIL KOMBINASI

Keuntungan
  1. Efektivitas yang tinggi (1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)
  2. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
  3. Tidak mengganggu hubungan seksual
  4. Mudah dihentikan setiap saat
  5. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikaN
  6. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
  7. Dpat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
  8. Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore atau akne
Keterbatasan
  1. Membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
  2. Tidak boleh diberikan kepada perempuan menyusui
  3. Tidak mencegah IMS

SUNTIKAN KOMBINASI

Keuntungan kontrasepsi
  1. Sangat efektif (0,1 -0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
  2. Risiko terhadap kesehatan kecil.
  3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
  4. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
  5. Efek samping sangat kecil.
Keuntungan nonkontrasepsi
  1. Mengurangi jumlah perdarahan.
  2. Mengurangi nyeri saat haid.
  3. Mencegah anemia.
  4. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.
  5. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
  6. Mencegah kehamilan ektopik.
  7. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul.
  8. Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.
Kerugian suntikan kombinasi
  1. Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak atau perdarahan sela sampai 10 hari.
  2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
  3. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
  4. Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin).
  5. Penambahan barat badan.
  6. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular Seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
  7. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Sumber:
Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012)
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi Ketiga 2011



Demikianlah Artikel Jenis-Jenis Kontrasepsi

Sekianlah artikel Jenis-Jenis Kontrasepsi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jenis-Jenis Kontrasepsi dengan alamat link https://askep-nursing.blogspot.com/2016/05/jenis-jenis-kontrasepsi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar