Judul : Konsep Healing Environment
link : Konsep Healing Environment
Konsep Healing Environment
Ruangan yang representatif dan nyaman |
Healing environment adalah lingkungan fisik fasilitas kesehatan yang dapat mempercepat waktu pemulihan kesehatan pasien atau mempercepat proses adaptasi pasien dari kondisi kronis serta akut dengan melibatkan efek psikologis pasien di dalamnya. Penerapan konsep healing environment pada lingkungan perawatan akan tampak pada kondisi akhir kesehatan pasien, yaitu pengurangan waktu rawat, pengurangan biaya pengobatan, pengurangan rasa sakit, pengurangan stres atau perasaan tertekan, memberikan suasana hati yang positif, membangkitkan semangat, serta meningkatkan pengharapan pasien akan lingkungan. (Dijkstra, 2009)
Pengertian healing environment ialah penyembuhan atau terapi yang memanfaatkan suasana ruang yang memulihkan baik pada ruang dalam dan ruang luar. (Waworudeng, 2015) Konsep healing environment pada lingkungan rumah sakit ditujukan untuk menyeimbangkan intervensi ilmu dan teknologi medik dengan potensi internal pasien.
Menurut Knecht (2010), healing environment adalah pengaturan fisik dan dukungan budaya yang memelihara fisik, intelektual, sosial dan kesejahteraan spiritual pasien, keluarga dan staf serta membantu mereka untuk mengatasi stres terhadap penyakit dan rawat inap.
Menurut Malkin (2005) dalam Montague (2009), healing environment adalah pengaturan fisik yang mendukung pasien dan keluarga untuk menghilangkan stres yang disebabkan oleh penyakit, rawat inap, kunjungan medis, pemulihan dan berkabung.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa healing environment adalah suatu pengaturan lingkungan fisik di sekitar pasien agar menciptakan suasana dan keadaan yang dapat mengatasi tekanan psikologis klien selama mendapatkan perawatan medis serta dapat memberikan keadaan yang kondusif sehingga mendukung proses kesembuhan pasien.
Green Garden sebagai wahana rekreasi dan relaxasi |
Menurut Murphy (2008), ada tiga pende-katan yang digunakan dalam mendesain healing environment, yaitu alam, indra dan psikologis. Berikut penjelasan dari masing-masing pendekatan desain :
- Alam (Nature)
Alam merupakan alat yang mudah diakses dan melibatkan pancaindra. Alam memiliki efek restoratif seperti menurunkan tekanan darah, memberikan konstribusi bagi keadaan emosi yang positif, menurunkan kadar hormon stres dan meningkatkan energi. Unsur alam yang ditempatkan ke dalam pengobatan pasien dapat membantu menghilangkan stres yang diderita pasien
Menurut Kochnitzki (2011), ada beberapa jenis taman/garden di dalam rumah sakit, yaitu contemplative garden, restorative garden, healing garden, enabling garden dan therapeutic garden. Contemplative garden bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan memperbaiki semangat. Restorative garden bermanfaat untuk kesehatan dan membuat perasaan orang yang sakit menjadi lebih baik. Healing garden mengacu pada berbagai fitur taman yang memiliki kesamaan dalam mendorong pemulihan stres dan memiliki pengaruh positif pada pasien, pengunjung dan staf rumah sakit. Enabling garden merupakan taman yang memungkinkan semua orang dari berbagai usia serta kemampuan dapat menikmati dan berinteraksi. Therapeutic garden merupakan sebuah taman yang mencoba meningkatkan terapi medis lingkungan di dalam kondisi pengobatan medis.
- Indra (sense)
Indra meliputi pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman dan perasa. Masing-masing indra dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Indra pendengaran
Suara yang menyenangkan dapat mengurangi tekanan darah dan detak jantung sehingga menciptakan sen-sasi kenikmatan yang mempenga-ruhi sistem saraf.. Suara yang dapat menenangkan pikiran, antara lain:
- Suara musik, digunakan untuk mengobati depresi, menenangkan dan bersantai bagi anak-anak autis dan pasien kejiwaan.
- Suara hujan, angin, laut, air yang bergerak dan burung dapat membuat suasana tenang dan menciptakan rasa kesejahteraan.
- Suara air mancur dapat membe-rikan energi spiritual dan mem-bangkitkan perasaan yang dekat dengan suasana pegunungan dan air terjun.
- Indra penglihatan
Sesuatu yang dapat membuat mata menjadi santai/relax seperti peman-dangan, cahaya alami, karya seni dan penggunaan warna tertentu.
- Indra peraba
Sentuhan merupakan mekanisme dasar dalam menjelajahi dunia selama masa kanak-kanak karena sentuhan menegaskan apa yang mereka lihat, cium, rasa dan dengar.
- Indra penciuman
Bau yang menyenangkan dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung, sedangkan bau yang tidak menyenangkan dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan.
- Indra perasa
Indra perasa menjadi terganggu pada saat pasien mengalami sakit ataupun menerima pengobatan. Hal ini biasa-nya ditunjukkan dengan berubahnya rasa makanan maupun minuman saat dikonsumsi. Karena itu, kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan harus diperhatikan.
- Psikologis
Secara psikologis, healing environment membantu proses pemulihan pasien men-jadi lebih cepat, mengurangi rasa sakit dan stres. Perawatan pasien yang diberikan memperhatikan terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai yang menuntun pada keputusan klinis pasien. Ada enam dimensi untuk perawatan pasien, antara lain (Departement of Health, 2001):
- Rasa kasih sayang, empati dan tang-gapan terhadap kebutuhan;
- Koordinasi dan integrasi;
- Informasi dan komunikasi;
- Kenyaman fisik;
- Dukungan emosional;
- Keterlibatan keluarga dan teman-teman.
Gambar 1 Konsep dan Aplikasi Healing Environment (Lidayana, 2013) |
Liteartur :
Djikstra, K. 2009. Understanding Healing Environments: Effects of Physical Environmental Stimuli on Patiens’ Effects of Health and Well-Being. Netherlands: University of Twente.
Putri, Debri H., Widihardjo dan Andriyanto Wibisono. 2013. Relasi Penerapan Interior Healing Environment pada Ruang Rawat Inap dalam Mereduksi Stress Psikis Pasien. ITB J. Vist Art, (Online), Vol. 5, No. 2, (http://journal.itb.ac.id/download.php?file=D11007.pdf&id=1304&up=4, diakses 12 September 2015)
Waworundeng, Jefrey I.K dan Vicky H. M. 2015. Pusat Rehabilitasi Stroke (Penerapan Prinsip-prinsip Healing Environment). Jurnal UNSRAT, (Online), (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/viewFile/6444/pdf, diakses 12 September 2015)
Lidayana, Vidra., M. Ridha A. dan Valentinus P. 2013. Konsep dan Aplikasi Healing Environment dalam Fasilitas Rumah Sakit. Jurnal Teknik Sipil UNTAN, (Online), Vol. 13, No. 2, (http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jtsuntan/article/viewFile/4619/4700, diakses 12 September 2015)
Department of Health. 2001. The expert patient: a new approach to chronic disease management for the 21st century. London: Department of Health.
Demikianlah Artikel Konsep Healing Environment
Sekianlah artikel Konsep Healing Environment kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konsep Healing Environment dengan alamat link https://askep-nursing.blogspot.com/2015/09/konsep-healing-environment.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar